Ahad 12 Mar 2017 18:44 WIB

Kujang Gandeng PT KAI Percepat Distribusi Pupuk

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi distribusi barang dengan menggunakan kereta api.
Foto: dokrep
Ilustrasi distribusi barang dengan menggunakan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek, menggandeng PT KAI untuk mempermudah pendistribusian pupuk dengan moda kereta api. Selama ini, distribusi pupuk baru menggunakan kendaraan besar dan kecil. Seperti, truk fuso dan bak terbuka.

Ke depan, moda kereta api juga akan digunakan untuk pengiriman logistik. Termasuk pupuk. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan distribusi pupuk semakin optimal.

Superintendent PT Pupuk Kujang Cikampek, Indra Gunawan, mengatakan, perusahaannya ini merupakan anak perusahaan BUMN, yang memproduksi sejumlah pupuk. Seperti, urea, NPK, pupuk organik, dan produk kimia lainnya. Produk ini, sangat dibutuhkan petani di Jabar, Banten dan sebagian Jateng.

"Makanya, kami menggandeng PT KAI untuk menunjang kegiatan kami," ujarnya, kepada Republika, Ahad (12/3).

Kegiatan operasional tersebut, lanjut Indra, seperti pengangkutan logistik berupa bahan baku pabrik, produk pupuk, dan batu bara. Alur distribusinya meliputi Jabar dan Jatim. Sehingga, moda kereta ini dinilai sangat efektif dalam membawa material logistik untuk menunjang produksi pupuk. Maupun, produknya supaya cepat sampai ke petani.

Selain itu, sehubungan dengan adanya rencana pemanfaatan energi dari batu bara, maka moda ini akan mengangkut mineral tersebut dari Tanjung Priok maupun Tanjung Perak untuk dibawa ke pabrik PKC, di Cikampek. Dengan adanya nota kesepahaman ini, produsen pupuk terbesar di Jabar ini, akan mengkaji ulang jalur kereta sampai ke area //laydown//.

"Jadi, nantinya kereta ini akan langsung terkoneksi sampai ke pabrik," jelasnya.

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Karawang, Idjam Sudjanan mengakui, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya nota kesepahaman lintas anak perusahaan BUMN ini. Apalagi, dengan PT KAI. Dengan begitu, diharapkan distribusi bahan baku ataupun pupuk yang sudah jadi tidak terkendala.

"Positifnya, bahan baku akan terus tersedia. Produksi pupuk juga makin lancar. Serta pupuk yang didistribusikan ke petani semakin cepat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement