REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa sejumlah anak perusahaan BUMN sedang melakukan proses penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2017 ini.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa saat ini, anak usaha BUMN itu telah melakukan proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia berharap prosesnya segera selesai dan sahamnya dapat segera dicatatkan di lantai perdagangan BEI.
Ia menilai proses IPO anak usaha BUMN itu relatif lebih mudah dibandingkan induknya. "Kalau BUMN-nya itu perlu 25 tahap untuk bisa IPO. Kalau anaknya bisa lebih cepat," katanya di Jakarta, Rabu (8/3). Tito mengatakan bahwa selain anak usaha BUMN, sejumlah perusahaan swasta juga turut menyatakan minatnya melakukan IPO, salah satu di antaranya PT Alfa Energi Investama.
Direktur Utama Alfa Energi Investama, Aris Munandar mengatakan bahwa pihaknya merencanakan untuk melepas sekitar 23 persen sahamnya ke publik melalui mekanisme IPO dengan target dana yang diraih sekitar Rp 125 miliar hingga Rp 160 miliar. "Dana IPO itu rencananya akan digunakan untuk modal kerja, pelunasan utang, serta aksi korporasi lainnya menambah kapasitas pelabuhan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa pihaknya menggunakan laporan kinerja tahun buku Desember 2016 sebagai salah satu syarat pengajuan IPO. PT Lautandhana Securindo ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dalam IPO itu. Alfa Energi Investama merupakan perusahaan di bidang batubara di Kalimantan Timur dengan total aset sekitar Rp 400 miliar.