REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN-BUMN infrastruktur atau karya seperti PT Hutama Karya, Adhi Karya, PTPP, Wijaya Karya, Waskita Karya, Brantas Abipraya, hingga Nindya Karya, berpartisipasi dalam side event pameran atau Fair and Expo World Water
Forum ke-10 di Bali. Perusahaan infrastruktur pelat merah masing-masing menampilkan portofolio infrastruktur air pada 20-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
"Hutama Karya turut berkontribusi dalam membangun infrastruktur air di berbagai wilayah di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan sumber daya air yang melimpah," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Adjib menyampaikan proyek-proyek strategis Hutama Karya seperti bendungan hadir untuk mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan serta mewujudkan ketahanan pangan dalam menciptakan kemakmuran bagi masyarakat. Selama satu dekade terakhir, ucap Adjib, Hutama Karya telah membangun sebanyak 17 bendungan.
Adjib menjelaskan 11 bendungan telah rampung seperti Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat; Bendungan Gongseng, Bendungan Semantok dan Bendungan Bendo di Jawa Timur; Bendungan Keureuto di Aceh; Bendungan Sindang Heula di Banten; Bendungan Batang Toru di Sumatra Utara; Bendungan Ladongi dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara; Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tanju & Mila di Nusa Tenggara Barat; serta enam bendungan yang masih dalam tahap pengerjaan yakni Bendungan Tigadihaji
di Sumatra Selatan, Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Cijurei di Jawa Barat dan Bendungan Karangnongko di Jawa Tengah.
"Selain membangun infrastruktur air, Hutama Karya juga turut andil dalam menyediakan fasilitas air sebagai wadah untuk kesejahteraan bersama dalam mengatasi krisis, meningkatkan kesehatan dan menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)," sambung Adjib.
Adjib mengatakan Hutama Karya telah membangun fasilitas smart water di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah; fasilitas sumur bor di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat; fasilitas air baku yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan bersama BUMN Karya di
Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau; serta mendukung konservasi penanaman mangrove di Suaka Margasatwa Muara Angke; dan di Kecamatan Sayung, Kota Demak.
Dalam pameran World Water Forum ke-10, Hutama Karya memberikan pengalaman edukatif dan interaktif mengenai infrastruktur air yang sudah maupun sedang dibangun kepada para pengunjung dengan menampilkan sejumlah proyek ikonik berupa foto serta video dengan didukung teknologi Virtual Reality (VR).
Adjib menjelaskan partisipasi Hutama Karya dalam World Water Forum merupakan komitmen dalam meningkatkan infrastruktur air di Indonesia sebagai tulang punggung kehidupan.
"Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, Hutama Karya siap berkontribusi pada kesuksesan perhelatan World Water Forum ke-10 serta mewujudkan ruang solusi dalam pengelolaan air di tingkat global demi masa depan yang lebih baik," kata Adjib.