Sabtu 04 Mar 2017 12:13 WIB

PT Hartadinata Perkuat Pasar Perhiasan Emas di Sumatra dan Kalimantan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto memantau salah satu gerai bisnis perhiasan emasnya di Bandung, Selasa (28/2).
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan/Republika
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto memantau salah satu gerai bisnis perhiasan emasnya di Bandung, Selasa (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — PT  Hartadinata Abadi tahun ini ingin memperkuat pangsa pangsa penjualan perhiasan emasnya. Wilayah Sumatra dan Kalimantan menjadi prioritas.

Sebenarnya selama ini Sumatra dan Kalimantan juga sudah menjadi sasaran pemasaran Hartadinata, selain Jawa, Sulawesi, serta Bali. “Target 2017 kita ingin penambahannya mencapai 15-20 persen, kurang lebih sekitar 750 kilogram per bulan. Kita sekarang prioritaskan di Sumatra dan Kalimantan untuk memperkuat pasar di sana,” kata Direktur Produksi dan Operasional PT Hartadinata Abadi Cuncun Muliawan di kantornya, Bandung, Jawa Barat, awal pekan ini.

Cuncun mengatakan, perusahannya optimistis tahun ini bisa meningkatkan pangsa pasar. Apalagi, ia menyebut, produk unggulan Hartadinata berupa perhiasan sisik naga dan gelang Bangkok masih digemari konsumen. Ia mengatakan, perusahaan yang didirikan oleh Ferriyady Hartadinata ini juga menawarkan kualitas bahan dan desain yang tidak mudah ditiru.

Ia berharap, daya beli masyarakat juga bisa meningkat tahun ini. “Kami siap memenuhi berbagai permintaan sesuai kebutuhan dan melayani kepuasan pelanggan sesuai standar kualitas yang terjamin,” ujar dia.

Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menjelaskan, saat ini luas pabrik PT Hartadinata yang memproduksi perhiasan casting dan chain luasnya mencapai 10 ribu meter persegi dengan karyawan sekitar 500 orang. Produksi perhiasan emas PT Hartadinata tahun lalu mencapai 600 kilogram per bulan.  Dalam pemasarannya, kata dia, didukung sekitar 600 toko perhiasan emas. Termasuk toko sendiri, yaitu toko Mas ACC, Perfect Jewellery, dan Celine Jewellery, yang tersebar di Jawa Barat.

Sandra menilai, industri perhiasan emas di Indonesia ke depan akan semakin maju. Saat ini, kata dia, Indonesia berada di peringkat ketiga untuk industri perhiasan emas sesudah India dan Tiongkok. Dengan sumber daya dan potensi yang ada, ia menyebut, PT Hartadinata Abadi pun optimistis tahun ini bisa memperluas market share.

Selain mengandalkan desain yang menyesuaikan dengan karakter masyarakat Indonesia, Sandra mengatakan, Hartadinata pun berupaya mendongkrak penjualan dengan menawarkan konsep waralaba kepada masyarakat. Bukan hanya itu, penjualan pun dilakukan dengan memanfaatkan media online (e-commerce).

Melihat tingkat permintaan yang masih tinggi dan tren harga emas yang meningkat, Sandra pun meyakini, target pangsa pasar PT Hartadinata tahun ini bisa tercapai. Ditambah dengan daya beli masyarakat Indonesia yang bagus. “Orang Indonesia pintar, sambil gaya, sambil investasi (emas)," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement