REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Santriprenuer Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pengelola homestay di Hotel UNY, Yogyakarta. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, 1-3 Maret 2017.
Pelatihan dan sertifikasi itu diikuti oleh 30 peserta dengan kualifikasi sebagai pengelola homestay dari beberapa daerah. “Peserta tidak hanya dari Yogya saja. Ada yang dari luar Yogya, seperti Surabaya, Tuban, Malang. Bahkan juga ada yang dari Sulawesi,” ungkap Ketua Panitia dari Santripreneur Indonesia. Muhammad Khoirul Anam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/3/2017).
Khoirul Anam menambahkan, untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut, calon peserta harus mendaftar secara online di website resmi Santripreneur Indonesia sekaligus mengirimkan berkas sebagai prosedur utama. Selanjutnya panitia menyeleksi berkas yang sudah masuk dan memilih 30 peserta yang lolos seleksi.
Inisiator Santripreneur Indonesia KH Ahmad Utomo mengemukakan, bisnis homestay atau semacamnya merupakan prospek yang sangat bagus selain kuliner, khususnya di Yogyakarta. “Kalau di Yogya bisnis homestay cukup menjanjikan. Karena setiap tahunnya Yogya menjadi destinasi utama untuk liburan,” tutur ulama dan entrepreneur yang akrab dipanggil Gus Ut itu.
Gus Ut menambahkan, kegiatan tersebut sebagai langkah awal dalam mencapai target mewujudkan Indonesia menjadi negara yang menciptakan pengusaha menuju 10 persen seperti negara maju lainnya. “Ini adalah wadah dan jalan supaya jumlah pengusaha (santripreneur) meningkat menuju 10 persen seperti negara maju,” papar Gus Ut.