Senin 27 Feb 2017 17:10 WIB

Inalum: Untuk Mengambil Alih Proyek Freeport tak Perlu Dana Pemerintah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Penambangan PT Freeport di Papua
Penambangan PT Freeport di Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Inalum, Winardi menilai divestasi saham Freeport merupakan proyek yang menguntungkan dan bisa dipertimbangkan. Ia mengatakan, untuk mencari dana sendiri dalam proyek ini bukan hal yang sulit.

Winardi menjelaskan terkait rencana pemerintah hendak menunjuk Inalum sebagai operator penyerap divestasi saham Freeport, Inalum menyambut baik. Winardi menjelaskan, kesiapan dari Inalum pun sudah dilakukan sejak jauh jauh hari.

"Ini kan proyek yang feasible. Masalah pendanaan, selagi proyeknya feasible nggak ada masalah. Nggak sulit buat kita untuk cari dana atau mengembangkan proyek ini," ujar Winardi saat ditemui di Kantor Menko Maritim, Senin (27/2).

Winardi menjelaskan, proyek tambang grasberg Freeport merupakan proyek yang menguntungkan. Hal ini juga bukan hal baru bagi Inalum untuk mengembangkan atau take over proyek tersebut.

Winardi menjelaskan, dari sisi SDM maupun kemampuan Inalum mempunyai pengalaman dan cara untuk hal ini. Ia mengatakan Inalum sendiri mempunyai pengalaman dalam bidang smelter, hidrometalurgi dan pertambangan yang selama ini sudah banyak memproduksi dan menghasilkan aset yang besar.

Lihat juga: Soal Divestasi Saham Freeport, Ini Sikap Astra International

Meski dalam pengalaman dan kesiapan SDM sudah siap, Winardi menjelaskan, dalam sisi keuangan sendiri tak ada yang masalah. Ia mengatakan, untuk mengambilalih proyek Freeport ke dalam negeri banyak BUMN tambang yang siap untuk bersama sama mengelola ini.

"BUMN tambang lain kan juga banyak, kalau bersama ini bisa mungkin. Nggak perlu dana penyertaan modal negara (PMN) juga, jangan sampai pakai dana PMN. Kita juga sudah besar kok," ujar Winardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement