REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sejak Januari hingga 19 Februari 2017 telah menyerap 40 ribu ton gabah di seluruh Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh kepada Republika.co.id, Senin (20/2).
Bulog berupaya menyerap secara maksimal gabah hasil panen petani di tengah anjloknya harga gabah. Jatuhnya harga gabah diakibatkan oleh musim panen yang lebih awal pada Januari dan Februari bertepatan dengan musim hujan.
Untuk diketahui, harga pembelian pemerintah telah ditetapkan sebesar Rp 3.700 per kilogram gabah kering panen (GKP). Untuk mengatasi gabah yang basah akibat musim hujan, Bulog mengerahkan semua tindakan sekaligus memaksimalkan percepatan penyerapan gabah.
Ia melanjutkan, pihaknya bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), PT Pertani, mitra Bulog dan berbagai pihak yang memiliki fasilitas pengeringan. "Semua upaya kami lakukan," tegasnya.
Bahkan, satgas telah diturunkan ke lokasi dengan harga gabah jatuh untuk memaksimalkan penyerapan. Satgas juga mendatangi lokasi banjir untuk bekerjasama mengevakuasi gabah.