Jumat 17 Feb 2017 07:53 WIB

Harga Komoditas Membaik, Menkeu: Surplus Perdagangan Bisa Berlanjut

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai surplus neraca perdagangan yang tercatat pada Januari 2017 ini akan berlanjut sepanjang sepanjang tahun ini. Hanya saja, ia mengaku perlu ada kewaspadaan terhadap faktor eksternal, terutama perkembangan harga komoditas yang bisa saja bergerak fluktuatif. 

"Kita tentu berharap di tahun 2017 ini momentumnya akan terjaga. Terutama kalau melihat beberapa permintaan dari komoditas, apakah itu bahan baku seperti coal, batu bara, kelapa sawit di sudha menunjukkan perbaikan," ujar Sri di Semarang, Kamis (16/2) petang.

Sri menambahkan, sebetulnya perbaikan neraca dagang sudah terlihat pada kuartal keempat tahun 2016 lalu. Hal ini didorong dengan naiknya harga sejumlah komoditas yang sejak 2011 sempat menurun. 

Lihat juga: Indonesia Cetak Rekor Surplus Perdagangan

Perbaikan neraca dagang kemudian menerus hingga awal tahun ini dan ia proyeksikan akan tetap terjaga. Syaratnya, lanjutnya, bila harga komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit tetap menunjukkan adanya tren perbaikan. 

"Tinggal tentu saja kita harus melihat apakah momentum pertumbuhan ekonomi dunia akan terus terjaga. Dan ketidakpastian masih ada, namun ada optimisme yang sekarang ini muncul," jelasnya. 

Sri juga memberikan proyeksi, pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia bisa tembus 0,2 persen di tahun 2017 ini. Ia menekankan bahwa dari sisi internal, pemerintah tetap mendorong kinerja ekspor dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk melakukan impor bahan baku yang bertujuan re-ekspor. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan eskpor impor pada Januari 2017 ini surplus 1,4 miliar dolar AS. Hal ini dikarenakan adanya penurunan nilai ekspor Indonesia pada Januari 2017 sebesar 3,21 persen dibandingkan ekspor Desember 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement