REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pertamina Persero melaksanakan groundbreaking pembangunan fasilitas submarine pipe line (SPL) dan single point mooring (SPM) di Kilang Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (16/2). Menteri Badan Usaha Milk Negara Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berkesempatan hadir dalam acara itu.
Dalam groundbreaking ini, Rini Dan Jonan didampingi oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama Yenni Andayani beserta jajaran manajemen Pertamina. “Saya apresiasi Pertamina melakukan improvement terhadap kilang existing-nya, seperti halnya proyek SPL/SPM ini. Kami dukung upaya peningkatan kapasitas kilang nasional, baik melalui proyek RDMP mail-in NGRR,” tutur Jonan, Kamis (16/2).
Fasilitas SPL dan SPM dibangun sebagai bagian dari upaya Pertamina meningkatkan keandalan pasokan minyak mentah ke Kilang RU VI Balongan. Dengan adanya fasilitas ini, efektivitas kegiatan loading/unloading diharapkan meningkat dan biaya transportasi minyak mentah dapat ditekan karena lay time kapal tanker menjadi lebih singkat. Selain itu, fasilitas SPL dan SPM ini juga mumpuni untuk mendukung kegiatan operasional yang ramah lingkungan.
Proyek ini meliputi pekerjaan offshore dan onshore. Pekerjaan offshore antara lain meliputi pembangunan SPL berdiameter 32 inci dengan panjang 15,2 kilometer dan SPM berkapasitas 165 ribu dead weight tonnage (DWT). Sedangkan pekerjaan onshore antara lain meliputi pembangunan pipa bawah tanah berdiameter 32 inci dengan panjang 500 meter; pembangunan 1 unit tangki baru berkapasitas 22 ribu kiloliter; modifikasi tangki existing; serta pemasangan flushing dan pigging system.