REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di pasar saham Wall Street memperpanjang rally (kenaikan) mereka pada Senin (13/2) atau Selasa (14/2) pagi WIB, dengan ketiga indeks utama memperbarui rekor tertinggi lagi. Pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang pemotongan pajak pekan lalu menyulut euforia investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 142,79 poin atau 0,70 persen menjadi ditutup pada 20.412,16 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,15 poin atau 0,52 persen menjadi berakhir di 2.328,25 poin, dan indeks komposit Nasdaq menguat 29,83 poin atau 0,52 persen menjadi 5.763,96 poin.
Pekan lalu, Trump mengatakan pemerintahannya akan mengumumkan rencana pajak "fenomenal" dalam dua sampai tiga minggu ke depan. Didorong oleh komentar Trump, momentum yang disebut "Trump rally" diperoleh kembali pekan lalu. Pada Jumat (10/2), saham-saham AS terus meningkat, dengan ketiga indeks utama memperbarui rekor tertinggi hari sebelumnya, karena para investor menyambut baik janji Trump.
Beberapa analis percaya bahwa rekor pengaturan pasar masih memiliki ruang untuk berjalan. Saham-saham AS telah membukukan keuntungan yang kuat sejak Trump memenangkan pemilihan presiden, karena investor bertaruh bahwa ia akan mengejar pemotongan pajak perusahaan besar-besaran, deregulasi dan belanja infrastruktur.
Di luar negeri, pasar ekuitas Eropa juga meningkat secara luas pada Senin (13/2), di tengah perkiraan ekonomi terbaru Komisi Eropa untuk zona euro. Indeks acuan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt naik 0,92 persen, sedangkan indeks acuan FTSE-100 Inggris naik tipis 0,28 persen.
Di Asia, saham-saham di bursa Cina naik untuk hari perdagangan keempat berturut-turut pada Senin, karena kekhawatiran likuiditas mereda setelah bank sentral kembali menyuntikkan dana ke pasar uang. Indeks komposit Shanghai naik 0,63 persen menjadi 3.216,84 poin.