Kamis 09 Feb 2017 18:10 WIB

Industri Petrokimia Nasional Penuhi Bahan Baku Industri Otomotif

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik petrokimia
Foto: Saptono/Antara
Pabrik petrokimia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri petrokimia dalam negeri telah berhasil memasok kebutuhan bahan baku untuk industri otomotif. PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Tbk, salah satu perusahaan petrokomia dalam negeri, mulai memasok resin polypropylene impact copolymer untuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Oleh Toyota, resin tersebut akan diaplikasikan pada mobil Toyota Vios dan Yaris. 

Presiden Direktur PT CAP Erwin Ciputra mengatakan, pihaknya juga berencana memasok resin untuk kendaraan tipe Fortuner, Kijang Innova dan sejumlah model lain yang termasuk dalam jenis mobil low cost green car. Menurut Erwin, merk lain yang sudah memakai polypropylene impact copolymer produksi CAP saat ini yakni sejumlah tipe mobil yang diproduksi oleh Daihatsu dan Honda.

"Kami berharap kebutuhan polypropylene impact copolymer untuk industri otomotif nasional dapat terjamin pemenuhannya oleh CAP," ujar Erwin, dalam acara peluncuran produk material lokal polypropylene impact copolymer untuk industri otomotif nasional di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (9/2).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, terobosan tersebut akan mendorong pertumbuhan industri komponen kendaraan di dalam negeri. Menurutnya, saat ini industri otomotif nasional baru mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri sebesar 60 persen. 

Airlangga mengatakan, pemerintah akan mendorong terus agar komponen bahan baku lokal dapat dipenuhi hingga 90 persen. "Kami akan dorong sehingga pada 2018-2019 dapat tercapai 90 persen dengan basis bahan baku plastik dan baja," ungkapnya, seperti dituturkan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian, Kamis (9/2). 

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat ini ada sekitar 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia. Industri otomotif sendiri merupakan salah satu sektor prioritas dalam roadmap kebijakan industri nasional. Pemerintah menargetkan pada 2020 industri otomotif nasional dapat memproduksi 2,5 juta unit kendaraan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement