Senin 06 Feb 2017 21:07 WIB

Sri Mulyani Nilai Investasi Masih Perlu Digenjot Tahun Ini

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangan-pandangannya tentang ekonomi Indonesia saat mengisi kuliah umum di Universitas Udayana, Jimbaran, Jumat (20/1).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangan-pandangannya tentang ekonomi Indonesia saat mengisi kuliah umum di Universitas Udayana, Jimbaran, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, perekonomian Indonesia cukup terjaga dengan konsumsi rumah tangga yang baik. Pertumbuhan ekonomi juga mampu ditunjang dengan belanja negara serta investasi dan nilai ekspor-impor yang mulai membaik di akhir tahun.

"‎Momentum pertumbuhan ekonomi masih terjaga meski pemerintah harus melakukan beberapa langkah termasuk pemangkasan anggaran," kata Sri Mulyani di Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/2).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi pada 2016 mencapai 5,02 persen. Nilai tersebut dianggap masih cukup relevan dengan kondisi perekonomian dalam negeri maupun global.

Untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh pada 2017, Sri Mulyani menilai ada beberapa hal yang harus dijaga momentumnya. Sektor pertanian dinilai cukup baik dalam pertumbuhan ekonomi yang akan turut memperbaiki konsumsi rumah tangga. Hal tersebut juga ditunjang dengan nilai inflasi yang rendah sehingga daya beli masyarakat tetap tumbuh.

‎Namun, investasi dinilai masih perlu digenjot lagi untuk 2017. Sebab investasi ini selain akan meningkatkan keuangan di dalam negeri, sektor ini pun bisa berpengaruh pada perekonomian masyarakat sekitar pembangunan infrastruktur yang banyak menjadi bagian investasi dalam negeri.

"Kita berharap momentum ekspor tidak akan terganggu oleh perkembangan politik yang terjadi di Amerika, Eropa, dan Cina," kata Mulyani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement