REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pelindo II menunggu proses pembangunan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Direktur Utama IPC Elvyn G. Massasya mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Patimban mencapai Rp 42 triliun untuk kontruksi dan lain-lain.
"Kami minat untuk jadi pengelola makanya menyiapkan Rp 2,1 triliun jadi kami siapkan," kata Elvyn kepada wartawan saat menghadiri Media Gathering akhir pekan lalu.
Saat ini pembangunan tersebut ranahnya masih berada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jadi, pihaknya masih akan fokus kepada hal yang menjadi wewenangnya seperti pengoperasian pelabuhan tersebut. "Jadi kami masih menunggu kepastian," katanya.
Namun, Elvyn berharap pemerintah bisa secepatnya memberi kepastian kepada IPC. Persiapan pengelolaan pelabuhan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. "Kalau sudah ada, kami mengajukan pengelolaan sejak awal ke pemerintah," katanya.
Elvyn berharap, perusahaan dapat memulai proyek-proyek strategis pada 2017, termasuk kelanjutan proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Cikarang Bekasi Laut (CBL), Pelabuhan Sorong, dan Proyek Pelabuhan Patimban.
Pembangunan terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal One (NPCT1) berkapasitas 1,5 juta TEUs sudah diresmikan pada 13 September 2016 dan sedang dalam proses pengembangan untuk terminal-terminal selanjutnya.
Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, kata Elvyn, proyeksinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs.
Selain itu, tengah dilakukan pembangunan kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang merupakan upaya optimalisasi alur sungai sebagai cadangan (back up) transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dan area belakang pelabuhan (hinterland).
Sementara itu, kata Elvyn, pembangunan Pelabuhan Sorong di Papua Barat direncanakan menjadi pelabuhan hub di Indonesia Timur sehingga arus tol laut yang ditargetkan hingga timur Indonesia dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pelindo II, lanjut dia, juga menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan sekitar Rp 2 triliun dengan total kepemilikan saham 51 persen.
Saat ini, kata dia, Pelindo II mempersiapkan rencana pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terhadap tiga anak perusahaan, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI).