Jumat 03 Feb 2017 15:09 WIB

Dirut Pertamina Dwi Sutjipto Dicopot, Penggantinya di Tangan Jokowi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng (kiri) memberikan ucapan selamat kepada Plt Dirut Pertamina Yenni Andayani (kanan) usai memberikan keterangan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng (kiri) memberikan ucapan selamat kepada Plt Dirut Pertamina Yenni Andayani (kanan) usai memberikan keterangan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca-dicopotnya Dwi Sutjipto dan Ahmad Bambang dari pucuk pimpinan Pertamina, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan penunjukan Dirut selanjutnya ia serahkan ke Presiden. Ia mengatakan pihaknya sudah mengkomunikasikan hal ini ke Presiden dan telah disetujui.

Rini menjelaskan ada mekanisme yang harus dilalui dalam penunjukan direktur utama Pertamina. Nantinya Dewan Komisaris Pertamina menyetorkan beberapa nama dengan kriteria dan pertimbangan. Disatu sisi pihaknya sebagai BUMN juga akan mengevaluasi siapa orang dari luar Pertamina yang bisa memimpin Pertamina.

"Kalau dari saya saya belum terpikirkan. Tapi nanti akan kita evaluasi. Tapi saya serahkan ke Presiden. Biar nanti Presiden yang menentukan," ujar Rini di Kantor kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).

PT Pertamina Persero resmi mencopot Direktur Utama (Dirut) Dwi Sutjipto dan Wakil Dirut Ahmad Bambang dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (3/2). Dalam rapat itu juga menunjuk Yenny Handayani yang sebelumnya direktur Gas dan EBTKE sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut.

Rini mengatakan nantinya dalam pemilihan Dirut Pertamina pemerintah mempunyai waktu selama 30 hari ke depan untuk menentukan siapa yang akan mengisi kursi tersebut. Namun, ia tak ingin lagi kecolongan atas penunjukan orang. Ia memilih untuk Presiden memutuskan siapa yang akan menduduki posisi Dirut Pertamina.

Menurutnya, untuk perusahaan sebesar Pertamina yang paling penting adalah jiwa kepemimpinan yang baik. Ia menilai siapapun orangnya, yang terpenting adalah orang yang mampu menyatukan semua orang yang ada di bawahnya dan bisa menghasilkan sinergi yang baik.

"Maaf ya, karena sekarang begini, kalau kita punya tanggung jawab untuk perusahaan team work harus nomor satu. Di Pertamina itu ada sembilan orang, jangan akhirnya perusahaan dipakai ajang untuk kepentingan per orang," ujar Rini.

Baca juga: Menteri Rini Jelaskan Masalah Matahari Kembar di Pertamina

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement