REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada 2017 ini pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di tiga destinasi wisata yakni Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika. Pengembangan infrastruktur ini sangat penting untuk menunjang pariwisata yang menjadi salah satu sumber devisa negara dan memberikan dampak bagi daerah.
"Toba Silangit akan selesai, kemudian (bandara) Jogja akan kita revitalisasi dan Mandalika," ujar Budi Karya di Istana Wakil Presiden, Selasa (31/1).
Untuk meningkatkan akses wisatawan ke Toba, pemerintah tidak hanya membangun Bandara Silangit namun juga jalan tol dan kereta api. Kemudian, untuk memudahkan akses ke Borobudur pemerintah menginisiasi dengan membangun bandara baru di Kulonprogo, jalan tol, dan juga kereta api. Sementara, di Mandalika juga akan dilakukan revitalisasi bandara, pelabuhan, dan jalan tol.
Budi Karya menjelaskan, pembangunan infrastruktur tidak hanya fokus ke daerah itu saja namun juga di daerah destinasi wisata lainnya seperti Labuan Bajo, Toraja, dan Morotai. Menurutnya, infrastruktur yang paling tepat dibangun adalah bandara karena sebesar 90 persen turis mancanegara menggunakan angkutan udara.
Pembangunan infrastruktur bandara dan pelabuhan pelaksana proyeknya berada di Kementerian Perhubungan, sedangkan pembangunan jalan ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Anggaran untuk perhubungan udara Rp 5 triliun-Rp 6 triliun, tapi kita juga ingin ada peran dari swasta," kata Budi Karya.
Selain membangun infrastruktur, pemerintah juga akan memaksimalkan fasilitas yang sudah tersedia. Misalnya saja mengefektifkan angkutan udara dengan meningkatkan jam operasional bandar udara besar. Hal ini bertujuan agar ada alternatif dan pergerakan ekonomi di bandara itu makin bagus. Bahkan, bandara-bandara yang kecil juga akan ditingkatkan operasionalnya.