REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali Anak Agung Alit Wiraputra mengatakan Presiden AS Donald Trump memiliki investasi 1 miliar dolar AS di sektor perhotelan di Pulau Dewata yang diharapkan membuka peluang investasi di tengah isu proteksionisme.
"Dia (Presiden Trump) mengucurkan satu miliar dolar ke Bali," katanya ditemui saat menghadiri pelantikan pengurus Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali di Denpasar, Senin (30/1).
Alit menyebutkan investasi tersebut dialokasikan untuk perhotelan di kawasan Tanah Lot, Kabupaten Tabanan bersama dengan petinggi MNC Group Hary Tanoe, serta investasi di Nusa Dua dan Tanjung Benoa serta salah satu kabupaten di Bali. Dia menyakini, dengan adanya investasi di Bali itu maka Presiden AS ke-45 itu tidak akan merusak hubungan perdagangan dengan Indonesia.
"Dia (Presiden Trump) punya investasi di sini, tidak mungkin dia mematikan kita," ucapnya.
Dengan adanya penanaman modal di Bali itu Alit menangkap hal tersebut sebagai peluang ekonomi bagi Bali dan Indonesia. "Bali bisa menjadi pintu keluar masuk hubungan AS dan Indonesia," ucapnya.
Terkait kebijakan proteksionisme perdagangan dalam negeri AS yang kerap dilontarkan Presiden Trump, Alit memperkirakan hal tersebut hanya wacana saat masa kampanye. Selain itu Indonesia, lanjut dia, akan aman dari proteksionisme karena hal tersebut diberlakukan bagi negara-negara tertentu seperti Arab dan Cina.