Jumat 27 Jan 2017 05:47 WIB

Dorong Investasi di Luar Jawa, Pemerintah Percepat Proyek Infrastruktur di Daerah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Pekerja di perkebunan sawit, ilustrasi
Pekerja di perkebunan sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2016 tercatat masih terfokus di Pulau Jawa. Karenanya, untuk mendorong investasi di luar Jawa, pemerintah akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur di daerah agar dapat menarik lebih banyak investor.

"Tentunya perlu lebih banyak lagi persebaran investasi ke luar Jawa. Pemerintah akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di luar Jawa, termasuk pembangkit listrik," ujar Deputi bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis pada Republika, Kamis (26/1).

Selain berusaha mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah, Azhar melanjutkan, pemerintah juga akan memperbaiki layanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi dan kabupaten/kota agar lebih cepat melayani investor. Menurutnya, hingga saat ini masih ada investor yang mengeluhkan prosedur perizinan yang belum dapat memberikan kepastian waktu.

Selain itu, sejumlah investor juga mengeluhkan perizinan yang berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena dianggap memberatkan mereka.  Azhar mengakui bahwa realisasi investasi sepanjang 2016 masih didominasi Pulau Jawa.

Kendati begitu, berdasarkan data BKPM, realisasi investasi di luar Jawa pada 2016 mecapai Rp 284,1 triliun atau 46,4 persen dari total realisasi investasi. Jumlah tersebut naik dibanding tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 248,7 triliun atau 45,6 persen dari total realisasi investasi.

"Baik dari jumlah nominal maupun persentase naik. Itu menandakan bahwa investor sudah melihat peluang-peluang investasi yang ada di luar Jawa," kata Azhar.

Ia berharap, di tahun 2017 akan lebih banyak lagi investor yang menanamkan modalnya di luar Jawa, khususnya untuk proyek-proyek yang mengolah sumber daya alam, seperti mineral, perkebunan, perikanan, termasuk pengembangan kawasan-kawasan pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement