Kamis 26 Jan 2017 20:50 WIB

Kemenperin Perkuat Kemitraan IKM dengan Industri Besar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pedagang mempersiapkan barang saat di gelar bazar UMKM di stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (28\12).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pedagang mempersiapkan barang saat di gelar bazar UMKM di stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (28\12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎ Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan industri kecil dan menengah (IKM) dengan BUMN dan industri besar dalam rangka memperluas akses pasar. Langkah sinergi ini diharapkan juga akan menumbuhkan wirausaha baru serta mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.

“Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan IKM nasional agar mampu berdaya saing global,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada acara Link and Match melalui Temu Bisnis antara IKM dengan BUMN dan Industri Besar, melalui siaran pers, Kamis (26/1).

Menurut Gati, IKM mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan suatu negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. Hampir 90 persen perekonomian dunia ditopang oleh IKM. Untuk itu, pemerintah terus memberikan perhatian lebih kepada IKM melalui fasilitasi, salah satunya, yang saat ini akan dilakukan melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

Pada pertemuan bisnis ini, Gati menyampaikan, sebanyak 40 IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten dan Tegal termasuk di dalamnya binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang dikumpulkan bersama dengan BUMN dan industri besar potensial. BUMN tersebut, antara lain PT. K AI, PT. INKA, PT. PLN, PT. PDAM, PT. Jasa Marga, PT. Adhi Karya, PT. Nindya Karya, dan PT. Waskita Karya. Sedangkan, industri besarnya meliputi PT. Polytron, PT. Panasonic, PT. Shimizu, dan PT. Sanken.

“Target kami dari 40 IKM logam ini dapat order lagi dari BUMN dan industri besar. Sebelumnya, IKM di Ceper sudah kerja sama dengan PT INKA. Selain itu, komponen pompa air Panasonic dipasok dari IKM Klaten,” kata dia.

Gati juga berharap, YDBA dapat membimbing para pelaku IKM di beberapa sentra mengenai kualitas, biaya, pengiriman, dan layanan yang lebih baik. Kemenperin mencatat, sebanyak 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah telah menyerap tenaga kerja mencapai 3.200 orang yang mampu menghasilkan berbagai produk seperti perlengkapan PDAM, pompa air, manhole, anak timbangan dan pemberat. Sedangkan, di sentra IKM logam Tegal, tercatat lebih dari 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat, dan otomotif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement