Rabu 25 Jan 2017 12:12 WIB

Bank Dunia: Harga Komoditas akan Melonjak pada 2017

Pedagang komoditas bahan makanan melayani pembeli di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang komoditas bahan makanan melayani pembeli di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia pada Selasa (24/1) mempertahankan perkiraannya untuk harga minyak tahun ini, sementara meningkatkan proyeksi untuk harga-harga komoditas non-energi utama.

Dalam laporan kuartalan terbaru Prospek Pasar Komoditas, pemberi pinjaman yang berbasis di Washington itu memperkirakan harga minyak mentah pada 2017 akan mencapai 55 dolar AS per barel, proyeksi sama seperti yang dibuat di Oktober lalu. Tapi memperkirakan harganya naik 29 persen dari 2016.

"Perkiraan harga energi mengasumsikan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak lainnya akan mematuhi kesepakatan untuk membatasi produksi setelah lama produksi tak terkendali," kata Bank Dunia dalam laporannya.

Bank memperkirakan pasar minyak akan mengetat pada 2017, terutama pada paruh kedua tahun ini, yang akan membantu mengurangi kelebihan pasokan yang besar. Pemberi pinjaman memproyeksikan harga komoditas non-energi meningkat 3,0 persen pada 2017, kenaikan pertama dalam enam tahun terakhir untuk harga logam dan produk pertanian.

Harga logam diperkirakan meningkat 11 persen di tengah semakin ketatnya pasokan, setelah turun 6,0 persen pada 2016. Perkiraan tersebut naik dari kenaikan 4,0 persen yang diantisipasi pada Oktober lalu.

Harga hasil pertanian secara keseluruhan diperkirakan akan meningkat kurang dari satu persen pada 2017, namun harga biji-bijian diperkirakan akan turun 3,0 persen karena peningkatan prospek pasokan. 

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement