REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Edukasi dan Literasi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Koko T Rachmadi mengatakan Asbisindo terus melakukan program literasi keuangan syariah melalui program iB Vaganza. Dengan program tersebut, diharapkan bank syariah dapat menggarap pasar di Indonesia Timur dan melakukan sosialisasi dengan baik.
"Potensi untuk menumbuhkan bank syariah di Indonesia Timur cukup besar, kita harus optimistis," ujar Koko kepada Republika.co.id, Senin (23/1).
Koko menambahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan regulasi yang dapat mendorong pertumbuhan bank syariah di Indonesia timur. Akan tetapi, hal tersebut belum cukup karena bank syariah masih terkendala investasi dan sumber daya insani yang masih belum memadai. Apalagi, membuka bank syariah di kawasan baru memerlukan dukungan teknologi yang mumpuni.
Sejauh ini, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi dua provinsi yang memiliki pertumbuhan bank syariah cukup pesat. Apalagi, pada 2017 ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTB akan melakukan konversi menjadi bank umum syariah sehingga penetrasi keuangan syariah di Indonesia timur diharapkan bisa lebih besar.