REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surat kabar berpengaruh di Cina, Global Times, pada Kamis (19/1) kembali memperingatkan perusahaan pesawat Boeing dan impor pertanian AS dapat menjadi sasaran pembalasan dalam segala persaingan perdagangan yang disebabkan Presiden terpilih Donald Trump.
Trump, yang akan dilantik pada Jumat (20/1), mengkritik praktik-praktik perdagangan Cina dan mengancam akan memberlakukan kebijakan tarif terhadap segala produk impor dari Cina. Seorang investor miliarder, Wilbur Ross, yang ditunjuk Trump sebagai menteri perdagangan, mengutarakan kritik pedas terhadap praktik perekonomian Cina pada Rabu mengatakan kepada para senator dia akan mencari jalan baru untuk melawannya.
Global Times dalam sebuah artikel menyebutkan saat Amerika Serikat memiliki perekonomian yang lebih kuat, Cina akan menderita saat terjadi persaingan perdagangan, namun Cina akan melawan AS hingga titik akhir. "Terdapat beberapa kasus dalam sejarah modern di mana hanya satu pihak yang menyerah dalam persaingan perdagangan, alih-alih kedua pihak melakukan kompromi. Namun bagaimana bisa Trump percaya Cina akan menyerah begitu saja?" tulis artikel tersebut.
"Trump yang sombong telah meremehkan kemampuan Cina untuk melakukan pembalasan. Cina merupakan pembeli terbesar produk-produk kapuk, gandum, kacang dan pesawat Boeing Amerika," tulis artikel yang tercantum dalam edisi berbahasa Mandarin dan Inggris itu menambahkan tanpa memberi penjabaran.
Perwakilan Boeing di Cina tidak memberikan komentar atas masalah tersebut. Boeing mengantisipasi Cina akan memerlukan 6.800 unit pesawat senilai satu triliun dolar AS dalam 20 tahun ke depan.
Pada Oktober lalu, Boeing dan perusahaan pesawat Cina, Perusahaan Pesawat Komersil China (COMAC) menyepakati perjanjian untuk membuka pabrik penyusunan Boeing 737 di kota Zhoushan. Global Times merupakan surat kabar yang dibaca secara global, yang dikeluarkan oleh Harian Rakyat di bawah Partai Komunis yang berkuasa, terkenal atas artikel-artikelnya yang tajam namun tidak dapat dipandang sebagai pernyataan resmi dari pemerintah maupun pihak berwenang.
Dalam beberapa pekan terakhir, Global Times beserta kantor-kantor berita nasional Cina lainnya mengeluarkan sejumlah peringatan akan kemungkinan pembalasan jika pemerintahan Trump menjalankan kebijakan tarif atau mengganggu klaim Beijing terhadap Taiwan.
November lalu, surat kabar itu menyatakan Cina dapat mengalihkan pesanan mereka dari Boeing menuju Eropa, telepon pintar Apple akan "disingkirkan" dan kedelai serta jagung dari Amerika akan dilarang di Cina jika Trump membuat masalah terhadap Cina dalam perdagangan. Cina merupakan produsen dan konsumen kapuk terbesar dunia dan pembeli terbesar biji-bijian seperti kedelai untuk menghidupi industri peternakannya yang besar.