REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (12/1) dibuka menguat tajam hingga menembus Rp 13.263 per dolar AS. Rupiah bergerak volatile hingga Rp 13.289 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB dan diperkirakan akan berada di zona positif sepanjang perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan kemarin rupiah ditutup di Rp 13.319 per dolar AS. Rentang gerak rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp 13.263-13.299 per dolar AS.
Menurut Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, penguatan rupiah disebabkan oleh indeks dolar AS yang terkoreksi. "Dollar index perlahan terus terkoreksi seiring dengan optimisme terhadap prospek perekonomian AS mulai tergerus oleh kenyataan: data ekonomi AS yang tidak terlalu solid dan komentar Trump mengenai kebijakannya yang kurang meyakinkan," tutur Rangga, Kamis (12/1).
Di sisi lain, harga minyak yang sempat tertekan oleh data pasokan yang naik mulai kembali naik, terbantu pertumbuhan konsumsi minyak India yang naik tajam. Selain itu, pasar masih menunggu pidato Yellen dan beberapa anggota the Fed lainnya malam nanti.
Sementara itu, rupiah melemah tipis pada perdagangan Rabu ketika dolar AS kembali kuat di Asia. Tetapi Rangga mengatakan melihat tren penurunan indeks dolar AS yang konsisten, ruang penguatan rupiah diperkirakan terbuka lebar.
"Rupiah berpeluang menguat pada hari ini dengan lemahnya dolar AS. Harga komoditas yang mulai kembali penguatannya, bisa memberikan tambahan sentimen positif terhadap rupiah," ujar Rangga.
Menurut Rangga, dinamika politik menjelang pilgub DKI Jakarta, termasuk isu reshuffle, bisa memberikan efek kejut yang walaupun belum tentu berdampak negatif, bisa menjaga ketidakpastian tetap tinggi. Debat cagub DKI Jakarta resmi pertama dijadwalkan Jumat besok.