Kamis 12 Jan 2017 04:07 WIB

Bandara Depati Amir Belum Layani Penerbangan Internasional

Petugas bandara berdiri di depan terminal kedatangan bandara baru di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (11/1).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas bandara berdiri di depan terminal kedatangan bandara baru di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- General Manager Angkasa Pura II (Persero) Eko Prihadi memastikan terminal baru Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum bisa melayani penerbangan internasional karena belum adanya perubahan status menjadi bandara internasional.

"Kami memastikan terminal baru ini masih melayani keberangkatan dan kedatangan maskapai domestik," kata Eko Prihadi usai peresmian terminal baru Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, Bandara Depati Amir Pangkalpinang belum memiliki status internasional airport, karena belum adanya peralihan status dan penambahan maskapai luar negeri.

"Meski kita belum melayani penerbangan luar negeri, namun diharapkan terminal baru ini dapat menjadi "connecting Bangka to the world", karena diyakini beberapa tahun ke depan bandara ini bisa "go internasional", ujarnya.

Menurut dia untuk memaksimalkan pelayanan kepada penumpang, pihaknya menambah "extra flight" untuk beberapa maskapai saat hari besar di daerah.

"Extra flight selalu disiapkan untuk memberi pelayanan lebih kepada penumpang dan juga penambahan frekuensi akan terjadi karena daya tampung di terminal baru ini lebih banyak," ujarnya.

Ia menambahkan untuk mendukung peralihan status bandara, Angkasa Pura II juga menyelesaikan lahan parkir di terminal baru bandara sehingga akses darat di terminal baru dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para penumpang.

"Saat ini lahan parkir baru selesai 70 persen dan sisanya ditargetkan selesai Februari, sehingga penumpang dapat maksimal menggunakan lahan parkir," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement