Selasa 10 Jan 2017 08:53 WIB

LPDB KUMKM Targetkan Penyaluran Dana Rp 1,5 Triliun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)
Foto: www.inilahjabar.com
Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,5 triliun pada 2017. Dana itu rencananya akan diberikan kepada 120.292 UMKM mitra di seluruh Indonesia.  

"Target penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun 2017 sebesar Rp1,5 triliun yang disalurkan kepada 120.292 UMKM melalui 586 mitra yang terdiri dari koperasi dan non-koperasi" kata Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial dalam jumpa pers penyampaian program 2017 di kantornya, Jakarta, Senin (9/1).

LPDB telah menyalurkan dana bergulir kepada mitranya yakni koperasi dan UKM sejak awal 2008 hingga 31 Desember 2016, sebesar Rp 8,08 triliun. Dana disalurkan kepada 965.685 UMKM melalui 4.251 mitra di seluruh Indonesia.

Sedangkan khusus 2016, dana bergulir mampu terserap 100,55 persen dari total target penyaluran Rp 1 triliun. "Pada tahun 2016 LPDB telah melakukan proses atas penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,05 triliun. LPDB juga telah mencairkan dana bergulir yang diproses tahun 2015 (carry over) sebesar Rp 845,4 miliar," kata Kemas.

LPDB pun mencatat akumulasi realisasi pendapatan sejak 2007 sampai 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 1,12 triliun. Sumbernya dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp 680,40 miliar atau 60,69 persen, pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 405,01 miliar atau 36,12 persen, dan pendapatan APBN sebanyak Rp 36,41 miliar atau 3,24 persen.

"Dari realisasi akumulasi pendapatan tersebut, LPDB berhasil membukukan surplus sebesar Rp 625,89 miliar atau 55,83 persen dari total pendapatan yang diperolah," kata Kemas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement