Senin 09 Jan 2017 16:58 WIB

Investasi Tahun Lalu Serap 1,25 Juta Tenaga Kerja

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Bursa tenaga kerja.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Bursa tenaga kerja. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi investasi sepanjang 2016, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), diproyeksikan bisa tembus 1,25 juta tenaga kerja. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebutkan bahwa realisasi tersebut berdasarkan penciptaan lapangan kerja yang dicatatkan dalam periode Januari-September 2016, yang telah menyerap 958 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) langsung.

Lapangan kerja baru tersebut, ujarnya, diciptakan oleh 21.843 proyek dengan total realisasi investasi sebesar Rp 453,4 triliun, atau 76,2 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2016. Thomas mengatakan, realisasi investasi hingga Desember 2016 diharapkan bisa mencapai target Rp 594,8 triliun, di mana bakal menyerap 1,25 juta TKI langsung selama 2016.

“Ini sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan 2 juta lapangan kerja per tahunnya. Dari investasi proyeksi kontribusinya mencapai 1,25 juta tenaga kerja, belum lagi kontribusi dari BUMN maupun sektor-sektor yang tidak tercatat di BKPM seperti finansial dan minyak dan gas,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media di Jakarta, Senin (9/1).

 

Menurut Thomas, detail mengenai capaian realisasi investasi 2016 termasuk penyerapan tenaga kerjanya sedang difinalisasi oleh Kedeputian Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM. “Informasi resminya akan segera kami sampaikan pada minggu ketiga bulan ini,” ujarnya.

 

Berdasarkan data hingga kuartal III 2016, investasi di sektor sekunder menyumbang 60 persen lapangan kerja baru yang telah menyerap 572 ribu TKI langsung, diikuti oleh sektor primer sebanyak 24 persen dan sektor tersier 16 persen. Sektor investasi periode Januari-September 2016, lapangan kerja baru banyak tercipta di sektor tanaman pangan dan perkebunan, industri tekstil, serta industri makanan, dengan porsi masing-masing 17 persen, 13 persen, dan 12 persen.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement