Senin 02 Jan 2017 17:04 WIB

Harga Cabai di Lampung Capai Rp 50 Ribu per Kg

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Cabai (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah sempat turun pada pekan terakhir akhir 2016, memasuki hari kedua 2017, harga cabai merah naik lagi menjadi Rp 50 ribu per kg di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Senin (2/1). Melonjaknya harga cabai merah tersebut karena pasokan cabai terganggu pergantian tahun.

Pemantauan Republika.co.id di Pasar Induk Tamin dan Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, harga cabai merah seragam naik pada hari kedua tahun baru ini. Kenaikan yang drastis dari harga sebelumnya pada kisaran Rp 38 ribu – Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. Bahkan harga cabai di pasar-pasar tempel permukiman penduduk sudah tinggi mencapai Rp 55 ribu per kg.

“Saya tidak tahu, tiba-tiba tahun baru harga cabai merah naik drastis jadi Rp 50 ribu per kg. Tahun baru, katanya,” ujar Parmin, penjual kebutuhan dapur rumah tangga di Pasar Induk Tamin Bandar Lampung, Senin (2/1).

Kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih super, dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg, sedangkan harga bawang putih biasa dari Rp 35 ribu menjadi Rp 38 ribu per kg. Sementara harga bawang merah masih normal sejak akhir tahun lalu pada kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.

“Sekarang gantian. Dulu bawang merah naik, sekarang gilirang bawang putih yang naik,” kata Wati, penjual sayur mayur di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung.

Sedangkan harga beras juga mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi pada beras kualitas sedang dan super, berkisar Rp 1.500 sampai Rp 3.500 per kemasan 10 kg. Sedangkan harga beras kualitas biasa kenaikannya berkisar Rp 200 sampai Rp 500 per kg.

“Sekarang masuk musim tanam, jadi gabah sulit diperoleh, otomatis harga beras di penggilingan dan eceran juga naik,” kata Isnan, toko beras di Kemiling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement