Ahad 25 Dec 2016 16:05 WIB

Jumlah Penumpang Kapal Anjlok 20 Persen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Sejumlah penumpang bersiap-siap menuruni kapal Pelni Gunung Dempo ketika berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/6). (Antara/Zabur Karuru)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah penumpang bersiap-siap menuruni kapal Pelni Gunung Dempo ketika berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/6). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama libur Natal kali ini jumlah penumpang yang memanfaatkan moda transprotasi laut mengalami penurunan hingga 20 persen dibanding periode liburan 2015 lalu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, penurunan terbesar terjadi terutama di Pulau Jawa.

Alasannya, semakin banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi udara dan darat termasuk kereta api dan bus. "Karena penumpang lebih senang naik kereta api dan pesawat, bus, dibandingkan kapal laut," ujar Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Ahad (25/12). 

Namun, Budi mengakui bahwa kebutuhan akan angkutan laut masih cukup tinggi di Indonesia bagian timur di mana kondisi geografisnya didukung banyak pulau-pulau kecil. Ia bahkan mengutus beberapa pejabat eselon I di Kementerian Perhubungan untuk mengawal berjalannya Angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini di Indonesia Timur.

"Secara khusus kami tugaskan beberapa eselon I ke Indonesia timur untuk ingatkan agar kapal dalam keadaan sehat dan tak ada masalah. Dan penumpang jangan berlebihan. Jangan lagi sampai terjadi di Kapal Sinabung karam, agar nakhoda lebih konservatif dan hati-hati," ujar Budi menambahkan.

Sementara itu, kenaikan justru tercatat di angkutan kapal fery Merak-Bakauheni. Budi mengungkapkan, kenaikan jumlah penumpang terjadi sebesar 20 persen baik untuk penumpang dan angkutan logistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement