Rabu 21 Dec 2016 12:19 WIB

Pemerintah Cari Harga Energi yang Efisien Melalui Pemanfaatan EBT

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah fokus dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Hal tersebut sesuai amanat Undang-Undang Energi Nomor 30 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan sesuai arahan Presiden Joko widodo, sasaran pemerintah mencari harga energi yang efisien untuk konsumen. Hal ini membuat pengembangan EBT menjadi terobosan yang terus digalakkan. 

"Pemerintah akan terus mencari upaya terobosan untuk penyediaan dan pemanfaatan EBT yang efisien. Daya beli masyarakat terhadap listrik harus terjangkau. Itu yang paling penting,” kata Jonan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (21/12).

Jonan menuturkan selama ini, produksi EBT dalam negeri  masih dalam skala kecil hingga menengah yang berujung pada belum kompetitifnya EBT. Untuk memperbaiki kondisi demikian maka perlu peningkatan efisiensi dalam proses produksi.

“Semua EBT yang dikembangkan di Indonesia harus kompetitif dengan sumber energi yang tradisional (minyak, gas dan batu bara),” ujar mantan Menteri Perhubungan ini. 

Ia menegaskan EBT akan kompetitif apabila diproduksi menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing (kondisi geografi, infrastruktur dan pasar). Dari sisi regulasi, peraturan yang selama ini belum dapat dijalankan dengan baik, perlu dikaji kembali.

“Kami sudah  membentuk Tim Gabungan beranggotakan wakil dari PLN, Pertamina, Direktorat Jenderal EBTKE, DJK, dan Tenaga Ahli KESDM untuk menyusun rekomendasi kebijakan harga yang mendorong pemanfaatan EBT listrik on grid,” tutur Jonan. 

Sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), porsi bauran energi pada tahun 2025 untuk EBT ditargetkan sebesar 23 persen dan meningkatkan 45 GW pembangkit listrik berbasis EBT pada tahun 2025. Pilar utama untuk mewujudkan target tersebut adalah melalui penganekaragaman (diversifikasi) energi dan konservasi energi. 

“Saya mengimbau kepada pengembang EBT agar fokusnya bukan menumpang kepada semangat Pemerintah mengembangkan EBT sebesar 23 persen di 2025. Saya tidak bangga jika harga energi terpenuhi dengan harga berapa pun juga,” ujar Jonan menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement