Selasa 20 Dec 2016 03:50 WIB

Jasa Marga Targetkan Peningkatan Aset Menjadi Rp 112 Triliun pada 2019

Rep: Kabul Astuti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Jasa Marga (Tengah), Desi Arryani melakukan public expose PT. Jasa Marga di Gedung Graha CIMB Niaga, Senin (19/12).
Foto: Republika/Intan
Direktur Utama Jasa Marga (Tengah), Desi Arryani melakukan public expose PT. Jasa Marga di Gedung Graha CIMB Niaga, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang tahun ini, PT Jasa Marga, Tbk telah menambah hak konsesi jalan tol sepanjang 288,3 kilometer dengan total nilai investasi Rp 48,33 triliun. Dengan total hak konsesi mencapai 1.261 km, Jasa Marga optimis mencapai target aset senilai Rp 112 triliun pada tahun 2019.

"Penambahan hak konsesi tersebut semakin membuat Perseroan optimis untuk mencapai target aset sebesar Rp 112 triliun pada tahun 2019," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru, Senin (19/12).

Dwimawan Heru mengatakan, Jasa Marga melakukan beberapa strategi inisiatif baik di bidang operasional, keuangan dan usaha lain untuk tetap menjaga dan meningkatkan nilai bagi para stakeholders di tengah masa ekspansi tersebut.

Guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan, kata Heru, Jasa Marga melakukan strategi inisiatif di bidang operasional, yaitu dengan melakukan integrasi sistem operasi antar ruas di beberapa ruas jalan tol. Antara lain, meliputi Jalan Tol Jakarta-Brebes pada tahun 2016 dan Jalan Tol Jakarta-Merak serta Jalan Tol Jagorawi pada tahun 2017.

Ia menambahkan, Jasa Marga juga melakukan skema pembiayaan baru yaitu menggunakan CPF (Contractor’s Pre-Finance) guna meningkatkan kapasitas keuangan. Skema ini diberlakukan pada Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Pada 2016, Jasa Marga juga telah melakukan proses rights issue untuk memperoleh tambahan ekuitas sebesar Rp 1,78 triliun yang terdiri dari Rp 1,25 triliun merupakan penyertaan modal pemerintah dan Rp 535 miliar dari pemegang saham publik.

"Dana rights issue tersebut akan digunakan untuk membangun Jalan Tol Batang-Semarang (50 persen) Jalan Tol  Pandaan-Malang (30 persen) dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (20 persen)," kata Heru.

Lebih lanjut, di sisi usaha lain, Jasa Marga menargetkan peningkatan kapasitas dan daya saing sebagai operator jalan tol melalui PT Jasa Layanan Operasi dan meningkatkan standar kualitas pemeliharaan jalan tol melalui peranan PT Jasa Layanan Pemeliharaan, di samping guna memperkuat lini bisnis usaha lain.

Heru membeberkan, hak konsesi yang diperoleh Jasa Marga pada tahun 2016 adalah Jalan Tol Batang-Semarang (75 km) dengan biaya investasi sebesar Rp 11 triliun, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99,35 km) dengan biaya investasi sebesar Rp 9,97 triliun, Jalan Tol Manado-Bitung (39,9 km) dengan biaya investasi sebesar Rp 5,12 triliun.

Selain itu, hak konsesi Jalan Tol Pandaan-Malang (37,62 km) dengan biaya investasi sebesar Rp 5,97 triliun dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) (36,84 km) dengan biaya investasi sebesar Rp 16,23 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement