REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Jumlah kerugian akibat kemacetan lalu lintas di jalur Sukabumi-Bogor cukup besar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan jumlah kerugian akibat penggunaan bensin kendaraan mencapai Rp 1,4 triliun per tahun.
"Dari hasil survei yang dilakukan mahasiswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat-), jumlah kerugian akibat kemacetan lalu lintas Bogor-Sukabumi sebesar Rp 1,4 triliun,’’ kata Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dalam acara pertemuan percepatan pembangunan jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung di Hotel Horison, Kamis (15/12).
Nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan APBD Kota Sukabumi yang mencapai Rp 1,1 triliun. Penghitungan kerugian tersebut didasarkan penggunaan bensin yang terbuang akibat menunggu kemacetan di jalanan. Kemacetan di jalanan Sukabumi bisa mencapai berjam-jam. Diperkirakan jumlah kendaraan yang menghabiskan bensin sebanyak 88.741 ribu unit. Jumlah kerugian tersebut belum ditambah kerugian waktu dan kehilangan kesempatan ekonomi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, kemacetan lalu lintas ini menyebabkan sebagian warga atau wisatawan malas berkunjung ke Sukabumi karena faktor kemacetan. "Selain jalan tol dipercepat pembangunanya, pemerintah juga harus memperhatikan jalan alternatif lainya untuk mengurai kemacetan,’’ ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, pembangunan jalan tol Sukabumi-Bogor sudah dinantikan warga Sukabumi sejak lama. Oleh karena itu Pemprov Jawa Barat mendukung penuh upaya percepatan pembangunan jalan tol