Rabu 14 Dec 2016 19:59 WIB

ITS Bantu Pecahkan Permasalahan UKM di Jatim

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Budi Raharjo
Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc
Foto: isitmewa
Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berupaya untuk ambil bagian dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat (abmas) yang dilakukan oleh ITS.

Kegiatan yang dikemas dalam seminar Sinergi dan berlangsung di Auditorium Sinar Mas, Departemen Teknik Industri ITS, Rabu (14/12) ini, digawangi oleh tiga Departemen sekaligus, yaitu Teknik Industri, Manajemen Bisnis dan D3 Teknik Kimia ITS.

Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc mengatakan menilai, langkah yang dilakukan dengan cara mempertemukan para pelaku UKM dengan tiga pihak strategis, yakni akademisi, pebisnis, dan pemerintah. Dalam kegiatan ini, para pelaku UKM diberikan kesempatan untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi sebagai bahan diskusi.

Harapannya, lanjut dia, keilmuan dari para akademisi, pengalaman kerja dari para pebisnis serta kebijakan dari pemerintah mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dikeluhkan oleh para pelaku UKM tersebut.

Menurutnya, penyuluhan terhadap UKM seperti yang dilakukan dalam seminar Sinergiini sangat penting untuk terus dilakukan dan ditindaklanjuti. Hal tersebut agar UKM yang ada di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik lagi ke depannya.

''UKM telah menjadi tulang punggung bagi pereknomian di Indonesia. Berdasarkan diskusi yang dilakukan pemerintah Jawa Timur, 45 persen PAD (Pendapatan Asli Daerah) Jawa Timur berasal dari UKM. Hal ini menunjukkan betapa krusial peran UKM bagi perekonomian bangsa ini,'' ujar Ketut, dalam siaran persnya, Rabu (14/12).

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh ITS ini juga melibatkan mahasiswa. Pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa berupa pembuatan alat otomasi yang akan dipamerkan dalam kegiatan tahunan Industrial Design and Exhibition (IDE) yang dihelat oleh Departemen Desain Produk Industri ITS. Alat otomasi adalah alat yang dapat melakukan pekerjaan tertentu secara otomatis.

Alat yang dibuat oleh mahasiswa ini ke depannya akan direalisasikan untuk dapat digunakan bagi pelaku UKM. Proyek alat otomasi ini khususnya akan didistribusikan kepada pelaku UKM di Surabaya dengan bahan baku tempe, UKM di Malang dengan bahan baku kelapa, UKM di Kediri dengan bahan baku nanas, dan UKM di Jombang dengan bahan baku tebu.

''Tentu saja proses produksi yang dilakukan secara otomatis dapat membantu meningkatkan produktivitas produk UKM, dengan berkurangnya lead time yang harus dikeluarkan apabila proses dilakukan secara manual,'' jelas guru besar Teknik Kelautan ini.

Ketut berharap, progeam ini dapat membantu memajukan UKM yang menjadi objek amatan pada proyek ini. Untuk dapat merealisasikan alat otomasi ini, ITS bekerja sama dengan Bank Indonesia, seiring dengan program Bank Indonesia yaitu Egolator Bisnis Pesantren berbasis Syariah.

Rangkaian acara Sinergi ini ditutup dengan presentasi alat otomasi yang telah dibuat oleh mahasiswa. Dijadwalkan dalam waktu dekat, alat-alat yang berhasil dioperasikan akan didistribusikan kepada UKM-UKM di daerah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement