Jumat 09 Dec 2016 01:32 WIB

Bank Mandiri Siapkan Layanan Perbankan untuk PT PP

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (31\10).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (31\10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bank Mandiri menyiapkan layanan dan produk perbankan serta pembiayaan yang dibutuhkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PP) dalam merealisasikan berbagai proyek infrastruktur yang telah direncanakan.

Adapun penandatanganan MoU pemanfaatan layanan perbankan dan perjanjian kerjasama rencana pembiayaan proyek yang dilaksanakan PT PP dan perusahaan anak dilakukan oleh SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto disaksikan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Direktur Utama PT PP Tumiyana di Jakarta, Kamis (8/12).

Menurut SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar, kerja sama tersebut dimaksudkan sebagai sinergi dua BUMN dalam mengakselerasi pengadaan sejumlah infrastruktur yang diyakini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional dan merealisasikan program Nawacita pemerintah, terutama pada penciptaan kemandirian ekonomi Indonesia.

“Kami menyadari infrastruktur yang kuat menjadi salah satu prasyarat bagi tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung seluruh pelaku utama di sektor infrastruktur ini, termasuk PT Pembangunan Perumahan,” jelas Alexandra.

Dalam kerja sama ini, lanjut Alexandra, pihaknya akan menyiapkan layanan perbankan yang dibutuhkan PT. PP dan perusahaan anak dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional perseroan serta dalam mendukung pelaksanaan aksi korporasi  strategis seperti penerbitan obligasi atau penjualan saham perdana.

Di samping itu, Bank Mandiri juga akan menyiapkan pembiayaan terhadap berbagai proyek PT PP dan perusahaan anak, baik dalam bentuk sindikasi maupun bentuk lain sesuai jenis proyek yang dibiayai. “Dengan demikian, proyek-proyek PT. PP dan perusahaan anak, terutama yang sudah ada di pipeline, dapat segera dikerjakan dan diselesaikan sesuai rencana,” tukas Alexandra.

Ia melanjutkan, saat ini proyek-proyek infrastruktur memang menjadi fokus utama untuk memperoleh pembiayaan perseroan. Hingga Oktober 2016, komitmen pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur mencapai Rp 96,9 triliun, meningkat 53 persen secara year on year (yoy).

Dari nilai tersebut, komitmen pembiayaan terbesar diberikan ke proyek-proyek di sektor transportasi yang mencapai Rp 37,1 triliun, proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp 32,1 triliun, pembangunan jalan tol Rp 15,4 triliun dan sektor telekomunikasi sebesar Rp 12,4 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement