REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Total transaksi jual beli valuta asing (valas) di Provinsi Bali sepanjang Januari-September 2016 mencapai Rp 22,91 triliun. Jumlah ini meningkat 0,26 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Sampai kuartal ketiga 2016, total pembelian dan penjualan valas masing-masingnya Rp 11,35 dan Rp 11,56 triliun," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Causa Iman Karanadi Denpasar, Rabu (30/11).
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) atau yang lebih populer dengan sebutan money changer menjadi bagian dari jasa layanan pariwisata di Bali. Ini berkontribusi terhadap perkembangan industri pariwisata di Pulau Dewata. Total KUPVA berizin di Bali sudah mencapai 662kantor dengan 139 di antaraya berupa kantor pusat.
Dalam 'Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016 Provinsi Bali' ini Causa menyampaikan kegiatan sistem pembayaran tunai di Bali tercatat cukup tinggi. Aliran uang masuk ke kas BI (cash inflow) periode Januari-Oktober 2016 mencapai Rp 15,2 triliun atau naik 33,4 persen. Aliran uang keluar dari kas BI (cash outflow) mencapai Rp 14,6 triliun atau naik 28,96 persen, sehingga terjadi net inflow Rp 569 miliar.