Jumat 25 Nov 2016 13:33 WIB

Peta Jalan Bisnis Waralaba Selesai 2017

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Restoran waralaba lokal.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Restoran waralaba lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah membuat peta jalan (roadmap)untuk perkembangan bisnis waralaba. Peta jalan ini dibuat untuk meningkatkan dan memperbaiki sistem bisnis waralaba yang selama ini dijalankan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, ‎peta jalan ini dibuat untuk menentukan perkembangan Waralaba ke depan. Sejauh ini masih ada kekurangan dalam konsep bisnis waralaba yang membuat cara berdagang ini masih memberikan kesulitan pada sejumlah pelaku usaha.

"Kita masih bahas ini dengan pelaku usaha. Karena mereka juga memiliki masukan agar konsep bisnis waralaba bisa berjalan baik," kata Enggar dalam acara Indonesia Franchise and SME Expo (IFSE) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/11).

Sekjen Kemendag Sri Agustina menuturkan, peta jalan waralaba telah dibahas baik oleh Kemendag dan pengusaha. Saat ini peta jalan tersebut tengah dimatangkan kembali baik di Kementerian maupun pelaku usaha waralaba.

"Kita harap 2017 ini selesai. Biar bisa langsung akselerasi," paparnya.

Dengan berjalannya peta jalan ini, Kemendag berharap ada pertumbuhan signifikan sebesar 10-15 persen. Bukan hanya dari jumlah waralaba, tapi juga gerai yang dijalankan.

Chairman Asosiasi Franchise Indonesia Andrew Nugroho menjelaskan, selama ini masih banyak pelaku usaha yang menjalankan waralaba tidak sesuai dengan standar jual beli. Hal ini membuat waralaba tersebut bukannya tumbuh, tapi malah turun.

Bahkan, kata Andrew, tidak sedikit mereka yang memaksanakan waralaba dan akhirnya tutup usaha. Untuk itu dalam peta jalan ini akan ada kode etik ‎ yang dibuat sehingga membantu dan membina usaha baru supaya sukses ketika diwaralabakan baik di dalam maupun luar negeri.

Menurut Andrew, salah satu yang diatur dalam kode etik ini yaitu meminta pelaku usaha tidak memberikan Janji manis kepada pelaku usaha yang ingin mengambil waralaba tersebut. Namun, lebih pada konsep yang sudah matang dan sudah terbukti.

"Kalau menurut kami bisa sampai 15-20 persen per tahun. Peluangan besar karena banyak waralaba baru dan ini bisa terus tumbuh kalau konsepnya bagus," ujar Andrew.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement