Kamis 24 Nov 2016 16:09 WIB

Aliran KUR ke Petani dan Nelayan Masih Minim

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI, Jakarta, Rabu (24/1).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI, Jakarta, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan realisasi penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih didominasi oleh usaha mikro. Kredit Usaha Rakyat tersebut masih minim yang mengalir ke para petani dan nelayan.

Darmin mengaku ia tak puas dengan skema KUR saat ini. Ia mengatakan KUR ini memang dialokasikan kepada petani dan nelayan untuk meningkatkan hasil produksi sehingga negara tak harus bergantung pada impor. Namun melihat realisasi KUR ternyata para petani dan nelayan masih menjadi minoritas dalam pemanfaatan KUR.

"Saya sendiri nggak puas ya, setelah saya cek 65 persen itu KUR dimanfaatkan oleh mikro. Saya mau ini ke sektor petani dan nelayan supaya bisa meningkatkan produksi," ujar Darmin di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11).

Darmin mengatakan sampai akhir tahun ini pemerintah sedang mengkaji desain KUR yang baru untuk tahun depan agar lebih aksesibel dan bisa langsung dimanfaatkan oleh para petani dan nelayan. Darmin menjelaskan, nantinya kapasitas kepada para pedagang dan usaha mikro akan lebih banyak diatur.

"Dari sini ke Desember mau kita pikir, desain KUR. Bagaimana caranya petani nelayan dan petani pakai KUR," ujar Darmin.

Darmin mengatakan soal bunga pinjaman mudah untuk diatur dan disesuaikan dengan kondisi para pelaku usaha. Namun, menurut Darmin yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan kapasitas produksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement