Selasa 15 Nov 2016 17:38 WIB

Omzet Pengusaha Ini Naik 100 Kali Lipat Setelah Bersertifikat Halal

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Logo halal dari LPPOM MUI.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Logo halal dari LPPOM MUI.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Omzet usaha Edi Purwanto (39) naik 100 kali lipat sejak ia memiliki sertifikat halal untuk produknya. Nilai ekspor pengusaha kopi ini juga naik hampir empat kali lipat sejak memperoleh sertifikat halal.

Wanto, sapaan akrabnya, mengaku awalnya hanya memiliki omzet sekitar Rp 5 juta per bulan pada 2009. Pada 2010 omzetnya naik menjadi sekitar Rp 20 juta per bulan. Saat itu, ia berencana melakukan ekspor ke Malaysia dan Brunei Darussalam.

Meskipun omzetnya naik, ia kerap ditanyai terkait label halal yang belum disematkan di produknya. Bosan ditanyai, akhirnya Wanto mengurus proses sertifikasi halal produknya ke LPOM MUI Jatim.

"Mengurus sertifikasi halal itu gampang, satu bulan selesai. Bahkan saya pernah membantu pelaku UMKM prosesnya dua pekan selesai," kata Wanto kepada wartawan di sela-sela acara sosialisasi sertifikasi halal dan sehat di Graha Kadin Jatim, Selasa (15/11).

Pemilik CV Karya Semesta Sejahtera tersebut mengakui omzetnya kini menjadi Rp 500 juta per bulan. Bahkan nilai ekspor naik dari Rp 1,6 miliar per tahun pada 2013, kini menjadi hampir Rp 6 miliar per tahun. Produk kopinya telah diekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Cina, dan Turki.

"Saat mau ekspor yang ditanyakan Brunei itu sertifikat halal dan HACCP. Setelah berlabel halal, lebih mudah masuk ke negara-negara itu," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mendorong kepada para pelaku UMKM agar memiliki sertifikat halal dan sertifikat lainnya. Sebab, sertifikat-sertifikat tersebut menjadi senjata untuk menjual produk dan berkompetisi dengan produk dari luar negeri. "Sertifikat ini untuk mempermudah (daya saing produk). Ini sudah standar," imbuhnya.

Saat ini, produksi kopi CV Karya Semesta Sejahtera milik Wanto berada di Kabupaten Gresik. Sedangkan kebun kopi yang menyuplai bahan baku terletak di Bondowoso dan Malang. Ia memiliki karyawan sekitar 30 orang di perusahaan kopi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement