Senin 14 Nov 2016 10:24 WIB

Analis: Gejolak Pasar AS dan Bursa Kawasan Membuat IHSG Makin Tertekan

Pekerja melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (14/11), dibuka melemah 0,71 persen atau 37,04 poin di level 5.194,93. Sementara indeks LQ45 dibuka melorot 12,584 poin atau 1,43 persen ke 865.727. 

IHSG jatuh semakin dalam 2,09 persen atau 109,53 poin ke 5.122,44 pada pukul 09.05 WIB. "Koreksi yang masih berlangsung di bursa kawasan Asia, masih akan memberikan tekanan pada pergerakan IHSG," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Senin (14/11).

Menurut dia, koreksi yang terjadi di pasar saham seiring dengan antisipasi investor terhadap aksi-aksi yang akan ditunjukkan oleh Donald Trump, sebagai Presiden Terpilih Amerika Serikat yang sedianya akan diangkat pada Januari 2017 mendatang.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar di negara-negara berkembang juga khawatir bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif pasca Donald Trump menjadi Presiden AS. Namun secara teknikal, ia mengatakan bahwa koreksi IHSG yang sudah cukup dalam jika dibandingkan dengan bursa saham di negara berkembang lainnya, dapat membuka peluang bagi IHSG untuk kembali bergerak menguat.

Hal senada juga dikatakan Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. Ia mengatakan bahwa di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri, fluktuasi IHSG masih akan terbawa pengaruh sentimen dari pasar global.

"Gejolak pasar yang terjadi di AS sangat sensitif terhadap pasar saham di dalam negeri. Tentunya, hal itu juga menjadi ancaman bagi pergerakan rupiah," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement