Rabu 02 Nov 2016 10:14 WIB

Analis: Data Inflasi Oktober Belum Bisa Dongkrak IHSG

Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (2/11), dibuka turun tipis sebesar 0,98 poin seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar.

IHSG BEI dibuka melemah 0,98 poin atau 0,02 persen menjadi 5.415,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,34 poin (0,14 persen) menjadi 924,22.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pasar saham di kawasan Asia bergerak negatif di tengah antisipasi pengumuman hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), kondisi itu turut memicu IHSG terkoreksi. "Pelaku pasar kini tengah memerhatikan penantian keputusan hasil dari pertemuan The Fed," katanya di Jakarta, Rabu (2/11).

Ia menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri pun belum dapat menjaga laju IHSG. Pasar cenderung mengabaikan data inflasi bulan Oktober 2016 yang relatif stabil.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa potensi IHSG berbalik arah cukup terbuka di tengah kondisi nilai tukar yang stabil dan rilis data perekonomian yang dilansir sesuai prediksi serta aliran dana asing yang mulai masuk.

"Dalam beberapa waktu mendatang IHSG memiliki peluang penguatan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement