REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah puluhan tahun PT Genteng Teracotta Industri mengandalkan gas bumi sebagai bahan bakar utama dalam produksi genteng keramik. Saat ini, genteng tersebut sudah diekspor hingga ke Malaysia dan Singapura.
"Kami sudah puluhan tahun mengandalkan gas bumi untuk produksi genteng. Gas-nya dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN)," kata Direktur Keuangan PT Genteng Teracotta Industri, Ana Merliana, Selasa (25/10).
Pabrik genteng yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat ini, dalam sebulan dapat memproduksi hingga 550 ribu lembar genteng keramik. Gas bumi PGN dimanfaatkan sebagai bahan bakar tungku atau oven untuk mengeringkan genteng yang berbahan dasar tanah.
Anna mengatakan penggunaan gas bumi memberikan manfaat yang besar bagi pabriknya. Selain membuat hasil genteng bersih, panas yang merata, gas bumi dari PGN juga mengalir terus selama 24 jam ke pabriknya.
"Apalagi pakai gas bumi memberikan penghematan besar pada kami, kalau pakai kayu bakar atau minyak biayanya tinggi sekali, apalagi cari kayu bakar tiap hari dalam jumlah banyak juga tidak mudah," kata dia.
Walau saat ini persaingan bisnis genteng sangat ketat dengan munculnya genteng metal, pasar genteng keramik masih cukup luas. Genteng keramik memiliki keunggulan seperti tahan puluhan tahun dan tahan segala kondisi cuaca.
Saat ini, genteng produksi PT Genteng Teracotta Industri sudah menyebar di berbagai daerah. Bahkan sekarang sudah sampai ke Malaysia dan Singapura.
Dalam sebulan pabrik genteng ini mendapatkan pasokan gas sebanyak 204 ribu meter kubik dari PGN. "Penggunaan gas terbukti lebih efisien dan aman. Apalagi sudah tahun tahun ini harga gas PGN nggak naik," ujar Anna
Kepala Pemasaran Area PGN Cirebon Ade Sutisna mengatakan PT Genteng Teracotta Industri merupakan salah satu pelanggan PGN yang menikmati manfaat besar dari penggunaan gas bumi. "Kami terus berkomitmen memperluas jaringan gas bumi di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Tak lama lagi gas bumi PGN akan mengalir ke berbagai industri di kawasan Kanci-Brebes," ujar Ade.
Hingga saat ini panjang pipa gas PGN di Cirebon sekitar 402 kilometer yang memasok gas ke 19.301 pelanggan, mulai dari rumah tangga, usaha kecil menengah hingga industri besar.
Secara nasional, PGN memasok gas bumi ke lebih dari 116.600 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.900 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.580 industri berskala besar dan pembangkit listrik. Adapun total panjang pipa yang dibangun dan dioperasikan PGN mencapai lebih dari 7.200 kilometer. Jumlah ini setara 78 persen pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia.