Sabtu 22 Oct 2016 13:22 WIB

Pulau Sumba Punya Empat Potensi EBT

Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Perusahaan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Hivos (Humanis Institute for Cooperation with Developing Countries) menyatakan pulau Sumba Nusa Tenggara Timur memiliki empat potensi EBT untuk dikembangkan.

"Sumba mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan terkait masalah kelistrikan yang tentu saja lebih ramah lingkungan," kata Manajer Proyek Energi Hijau Hivos Sandra Winarsa, kepada wartawan di Kupang, Sabtu (22/10).

Hal ini disampaikannya bertepatan dengan dilaksanakannya saat mengelar media briefing bersama sejumlah insan pers baik cetak, maupun elektronik di Kupang. Hivos merupakan, sebuah lembaga pembangunan internasional yang mengupayakan solusi baru isu-isu global. Kegiatan lembaga ini sendiri mengembangkan 100 persen energi terbarukan yang berkelanjutan. Di Indonesia sendiri Hivos berada di bawah naungan dari Kementerian Sosial.

Sandra menyebutkan empat potensi besar yang dapat dikembangkan tersebut yakni Micro Hydro. Sebab Pulau Sumba sendiri menghasilkan 10, 2 mega watt (MW) listrik tenaga air. "Hasil studi potensi yang diluncurkan oleh Bank Pembangunan Asia ADB pada Desember tahun lalu, mengidestifikasikan ada 300 lokasi yang berpotensi dikembangkan sebagai lokasi mini grid dengan biaya yang sangat rendah," tutur Sandra.

Hal tersebut lanjut Sandra kemudian disaring lagi menjadi 100 lokasi yang saling berdekatan (kurang lebih satu kilometer), dan dari hasil penyaringan tersebut disaring lagi menjadi 40 lokasi yang memiliki debit air terbaik dan berdekatan dengan kawasan pemukiman.

Sandra menambahkan, 40 lokasi tersebut tersebar di 22 desa di pulau Sumba tersebut, baik di Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Disamping mikro hidro, ada juga potensi untuk pengembang bendungan pembangkit listrik (hydro storage) yang berpotensi menghasilkan 8,5 mw listrik dari bendungan pembangkit tenaga listrik tersebut.

"Ada dua lokasi dari hasi penelusuran ADB yakni bisa dijadikan sebagai bendungan pembangkit tenaga listrik yakni di Sungai Memboro di daerah Praikala serta Sungai Kadahang," tambahnya.

Sementara itu potensi Angi sebagai Energi terbarukan juga dapat menjadi pasokan utama untuk pembangkit tenaga listrik bertenaga angin yang diperkirakan besarannya mencapai 10 mw. Kemudian potensi EBT yang terakhir adalah potensi tenaga surya. Menurut Sandra sebagai daerah tropis pulau Sumba memiliki rata-rata pancaran sinar surya atau panas matahari sebesar 5kWh/m2/hari, dimana matahari bersinar selama lima jam sehari dengan radiasi sebesar 1.000 watt per meter persegi. dengan luas mencapai 11,153 kilometer persegi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement