Jumat 07 Oct 2016 14:08 WIB

10 Ribu ATM Himbara akan Terintegrasi Mulai 2017

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
 Pekerja sedang memasang unit baru ATM Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di perkantoran, Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang memasang unit baru ATM Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di perkantoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 ribu mesin ATM dari empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan terintegrasi menjadi ATM Link pada akhir tahun ini. ATM bersama bank BUMN gagasan dari Kementerian BUMN ini mulai dapat dioperasikan pada tahun 2017 mendatang.

Managing Director Technology and Operations Bank Mandiri, Ogi Prastomiyono menjelaskan, PT Telkom Tbk telah diberikan mandat oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk membentuk badan hukum atau perusahaan switching yang bisa menjalankan switching principal, sesuai syarat dari Bank Indonesia (BI).

"BI telah memberikan persetujuan, tapi kan operasionalnya harus ada check list. Syarat-syarat untuk jadi badan hukum harus terpenuhi sebelum akhir 2016. Sedangkan operasional switching tidak boleh lebih dari akhir tahun 2017," jelas Ogi saat ditemui di Jakarta Kamis (6/10) malam.

Ogi mengungkapkan, dari sejumlah tersebut tiga bank BUMN yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI masing-masing akan menyumbang sebanyak 3.300 mesin ATM untuk dijadikan ATM Link Himbara. Sedangkan 100 mesin ATM akan disumbang oleh BTN.

"Switching company ini anak usaha holding. Keinginan di bawah holding tapi holding belum terbentuk. Kalau sudah ada switching company, ATM bisa kita hibahkan, sewakan atau beli. Tergantung kesepakatan nanti. Bank hanya sistem pelayanannya," jelasnya.

Nantinya dari ATM Himbara tersebut akan terdapat sebanyak 25 transaksi pembayaran dari keempat bank bersangkutan, selain transaksi tarik tunai dan transfer. Ia menilai dengan bergabungnya mesin ATM keempat bank BUMN akan semakin memudahkan masyarakat serta tentunya efisiensi untuk pihak bank.

Kendati begitu, ia belum dapat memastikan apakah transaksi yang dilakukan di ATM tersebut akan dikenakan biaya atau gratis. "Kalau sekarang kan antar bank ambil atau setor kena Rp 6.500. Untuk ini kita belum final memberikan harganya. Antara gratis tarik tunai atau dikenakan charge tapi lebih murah. Yang pasti meringankan masyarakat,"kata Ogi.

Sebanyak 10 ribu ATM ini diharapkan dapat ditemukan di tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, dan bandara pada tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement