Rabu 05 Oct 2016 17:34 WIB

Tren Pelemahan Rupiah Terus Berlanjut

Mata uang rupiah
Foto: Republika.co.id
Mata uang rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/10) sore bergerak melemah sebesar 29 poin menjadi Rp 12.994, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.965 per dolar AS.

Aanalis pasar uang Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menyusul komentar hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat (The Fed). "Pelaku pasar sedikit mengalihkan pandangannya ke perkembangan global, terutama mengenai kebijakan The Fed," katanya di Jakarta, Rabu (5/10).

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah relatif terbatas mengingat sentimen dari dalam negeri mengenai amnesti pajak masih menjadi harapan positif bagi pelaku pasar uang dikarenakan pengaruh kebijakan itu dipercaya dapat menjaga ekonomi Indonesia ke depan.

"Fundamental ekonomi domestik yang masih baik membuat Indonesia tetap akan dilirik investor global sebagai tempat berinvestasi yang menjanjikan, situasi itu akan menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah bergerak stabil," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat juga turut menjaga rupiah tidak tertekan terlalu dalam. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 1,64 persen menjadi 49,49 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 1,63 persen menjadi 51,70 dolar AS per barel.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement