REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa (4/10) pagi bergerak mendatar atau stagnan di posisi Rp 12.970 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak mendatar menyusul sentimen mengenai data manufaktur Amerika Serikat yang positif.
Indeks pembelian manajer di sektor manufaktur Amerika Serikat untuk September tercatat 51,5 persen, meningkat 2,1 persentase poin dari angka Agustus 49,4 persen, menurut lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS.
"Data Amerika Serikat itu menahan laju mata uang rupiah terhadap dolar AS untuk kembali terapresiasi di tengah sentimen domestik mengenai inflasi yang relatif stabil dan program amnesti pajak yang masih optimis," katanya di Jakarta, Selasa (4/10).
Kendati demikian, ia memproyeksikan bahwa potensi bagi mata uang rupiah melanjutkan penguatan masih terbuka, faktor domestik masih akan menjaga fluktuasi mata uang domestik untuk bergerak menguat meski terbatas.
"Mata uang rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya ke level Rp 12.942 per dolar AS," katanya.