Selasa 27 Sep 2016 20:02 WIB

Berbeda dengan ADB, Menkeu Optimistis Ekonomi Tumbuh Lampaui 5 Persen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi terjaga di angka lima persen. Ini sesuai target pertumbuhan ekonomi yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar 5,1 persen. 

Sri menyebutkan, pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dan momentum perekonomian global yang memang dinamis. "Saya perkirakan di lima persen. Seluruh perekonomian merupakan hasil dari kebijakan pemerintah termasuk amnesti pajak, belanja pemerintah, saya rasa akan terus bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk koordinasi kebijaksanaan agar momentum terjaga terus," jelas Sri, Selasa (27/9). 

Sementara Bank Pembangunan Asia (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tertahan di angka 5 persen. Angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen dalam APBNP 2016. 

Tertahannya pertumbuhan ekonomi ini ikut terimbas adanya pemangkasan anggaran akibat defisit yang melebar. ADB juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 5,1 persen, lebih kecil dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,5 persen. 

Direktur ADB untuk Indonesia Steven Tabor menjelaskan, Cina masih memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan angka pertumbuhan ekonomi dalam negeri Indonesia. Menurutnya, adanya pelonggaran kebijakan moneter Cina demi menekan penurunan pertumbuhan ekonomi mereka dan mendorong konsumsi swasta, berimbas pada seretnya pertumbuhan ekonomi domestik. "Tetapi ini masih turun, masih single digit," ujar Tabor, Selasa (27/9). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement