REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total raihan dana yang didapatkan perusahaan dari aksi korporasi di pasar modal domestik sepanjang 2016 telah mencapai Rp 122,538 triliun.
Jumlah nilai aksi korporasi itu merupakan yang tertinggi sepanjang masa, melebihi pencapaian sepanjang tahun 2015 lalu yang mencapai Rp 120,35 triliun," kata Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, di Jakarta, Ahad (25/9)
Ia merinci, dana yang didapatkan perusahaan dari pencatatan perdana saham perusahaan (initial public offering/IPO) berjumlah Rp 9,5 triliun, penerbitan saham baru dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue) sebesar Rp 43,17 triliun, penerbitan waran Rp 368 miliar, dan penerbitan obligasi sebesar Rp 69,50 triliun.
Yulianto mengatakan, nilai emisi yang dicatatkan perusahaan dari penerbitan obligasi korporasi pada 2016 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, melebihi pencapaian nilai emisi obligasi korporasi pada 2012 lalu Rp 69,45 triliun, serta Rp 62,65 triliun pada 2015.
Pada 20 September 2016, lanjut dia, PT Waskita Beton Precast Tbk dengan kode perdagangan WSBP resmi mencatatkan sahamnya di BEI.
Sedangkan pada 23 September 2016, terdapat satu obligasi korporasi yang dicatatkan di BEI, yakni Obligasi Berkelanjutan I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk dengan nilai emisi Rp900 miliar.
Tercatat pula pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini atau periode 19-23 Oktober 2016 mengalami kenaikan 2,3 persen ke posisi 5.388,91 poin, dari 5.267,77 poin dibandingkan pekan lalu.
"Kapitalisasi pasar IHSG ikut mengalami pertumbuhan 2,55 persen menjadi Rp 5.814,38 triliun pada akhir pekan ini, 23 September," kata Yulianto. Pada periode itu, kata dia, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy Rp 44 miliar.