REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan Kementerian Cina terkait pembangunan pertanian di perbatasan seperti yang diupayakan Indonesia saat ini. Kalimantan diperkirakan menjadi lokasi investasi pertanian Cina.
Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman mengatakan, Cina setuju untuk membangun pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Ia menjelaskan potensi komoditi jagung, gula, dan kedelai juga peternakan sapi yang besar akan disinergikan dalam bentuk kawasan. "Jadi kawasan sinergi dan bukan saja mensuplai Indonesia tapi negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Timor-Timor, semua negara tetangga," kata dia.
Selain investasi yang akan dilakukan Cina, Amran mencoba menjadikan Negara Tirai Bambu itu sebagai pasar penjualan manggis. "Manggis kami minta supaya tembus ke Cina, Insyaallah dalam waktu dekat akan tembus," katanya usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian Cina Zhao Taolin, di Jakarta, Senin (19/9).
Sementara itu Taolin mengatakan hubungan kerja sama pertanian kedua negara belum begitu baik sehingga perlu digalakkan kerja sama yang lebih besar. "Kami senang dengan gagasan yang ditawarkan bapak Amran dan akan melakukan pertemuan lagi Desember 2016," ujarnya.