Rabu 07 Sep 2016 15:00 WIB

Kepastian Pemangkasan Anggaran Jilid Ketiga Tunggu Hasil Amnesti Pajak

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Darmin Nasution
Foto: Antara/Andika Wahyu
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah belum mau terbuka soal kemungkinan adanya pemangkasan anggaran jilid ketiga pada tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, sejumlah opsi yang dilihat pemerintah untuk menyelamatkan APBN tahun ini akan ditinjau kembali pada akhir September. 

Hal ini sejalan dengan selesainya periode pertama amnesti pajak yang berakhir pada 30 September 2016. "Nantilah, dilihat capaiannya (amnesti pajak). Akhir September dilihat lagi," kata Darmin ditemui di kantornya, Rabu (7/9). 

Pemerintah sedang menyiapkan sejumlah skenario apabila penerimaan negara dari kebijakan amnesti pajak tidak mencapai target. Alasannya, bila target dari amnesti sebesar Rp 165 triliun tidak terpenuhi maka shortfall bisa lebih besar dari Rp 219 triliun sesuai proyeksi sebelumnya.

Sebelumnya, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan Kunta Wibawa menyebutkan beberapa opsi manuver anggaran. Dia menyebutkan pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga untuk yang ketiga kalinya, pelebaran defisit hingga mendekati tiga persen, dan penundaan belanja negara ke tahun depan. 

Namun, Kunta menjelaskan bahwa opsi untuk memangkas APBN untuk kesekian kalinya sulit dilakukan lantaran sebagian anggaran sudah terserap untuk belanja. "Kalau tax amnesty tak capai target, makanya ada beberapa alternatif. Pemangkasan anggaran itu tergantung. Kalau terlalu mepet ya tidak ada waktu. Yang jelas kita lihat-lihat kondisinya, bisa ga pemotongan ketiga? Tapi kayaknya sudah tidak mungkin. Kalau tidak bisa ya alternatif lain, pelonggaran defisit, atau belanja lainnya yang ditunda," ujar Kunta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement