Senin 29 Aug 2016 10:56 WIB

Pertamina Incar Mayoritas Saham Maurel et Prom

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
PT Pertamina
PT Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, SIKKA -- Pasca-akuisisi 24,5 persen kepemilikan saham perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Prancis Maurel et Prom yang dimiliki oleh Pacifico, PT Pertamina (Persero) mamasang target untuk bisa menambah porsi saham di atas 50 persen. 

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyebutkan, target ambisius untuk mencaplok mayoritas saham Maurel et Prom menjadi bagian dari upaya Pertamina untuk menguasai lebih banyak lagi lapangan migas di dunia.

Tak hanya itu, Dwi juga ingin melakukan perombakan susunan direksi Maurel et Prom bila nantinya telah memiliki mayorita saham di sana. Ia ingin memasukkan unsur manajemen 'merah putih' di perusahaan migas Prancis tersebut agar kebijakan yan diambil perusahaan bisa menguntungkan Indonesia.

"Kita kan menjadi pengendali, kita akan melakukan perubahan manajemen. Masuk orangnya pertamina, sehingga kita bisa lebih mengendalikan. Karena kan dengan 24,5 persen ini pun sudah pegang pengendali," ujar Dwi di sela-sela kunjungan kerjanya di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (29/8).

Selanjutnya selama dua bulan ke depan, lanjut Dwi, Pertamina akan melakukan penawaran lelang pembelian saham kepada pemegang saham lain di Maurel et Prom. Artinya, apabila ada pemilik porsi saham lain yang akan melepas sahamnya, maka Pertamina siap untuk mengambil alih. 

Bila proses ini lancar maka paling tidak akhir tahun Pertamina bisa menjadi pemegang saham mayoritas atas perusahaan migas yang mengelola lapangan migas dengan total cadangan 205 juta barel minyak bumi tersebut.

"Dua bulan ke depan, waktu kita mentender dengan yang lain dengan harga yang sama yang kita beli tadi. Jadi itu tahapannya. Kita sih inginnya, kita berharap bisa ambil banyak. Tapi tergantung pemegang sahamnya, ini kan listed company," ujar Dwi.

Pertamina tengah menyiapkan sumber pembiayaan untuk menjadi pemegang saham 'pengendali' di Maurel et Prom. Paling tidak sumber dana sebanyak satu miliar dolar AS sudah disiapkan untuk rencana besar ini, plus sumber pendanaan lainnya dari luar negeri termasuk penerbitan global bond.

"Bisa kita cari. Intinya, karena ini perusahaan luar negeri, pendapatan dari dolar sehingga kita kalau pinjam dari luar negeri kita akan memperoleh interest yang rendah, dia akan natural hegingnya terjadi karena memang kita ambil dari luar negeri kita jual dari negeri," katanya.

Beberapa lapangan produksi migas dan eksplorasi milik Maurel & Prom berada di sejumlah negara seperti Gabon, Tanzania, Nigeria, Namibia, Prancis, dan Vietnam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement