Selasa 16 Aug 2016 17:55 WIB

Rupiah Ditutup Menguat Jadi Rp 13.058

Petugas menunjukkan pecahan mata uang Dolar AS dan Rupiah di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (15/3).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan pecahan mata uang Dolar AS dan Rupiah di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa (16/8) sore bergerak menguat sebesar 32 poin menjadi Rp 13.058, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 13.090 per dolar AS.

Kepala Riset NH Koorindo Securities Indonesia Reza Priyambada  mengatakan fundamental ekonomi Indonesia yang relatif kondusif di tengah masih melambatnya ekonomi di sejumlah negara maju dan berkembang membuat valuasi mata uang rupiah kembali terapresiasi terhadap dolar AS.

"Apresiasi rupiah dipengaruhi fundamental ekonomi Indonesia yang positif, dalam Pidato Presiden di depan Rapat Paripurna DPR mengemukakan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen, itu diapresiasi pelaku pasar uang," katanya.

Ia menambahkan rupiah juga merespon pelemahan dolar AS di pasar valas global seiring dengan belum adanya kepastian bank sentral Amerika Serikat menaikan suku bunga acuannya. Kepala Riset Monex Investndo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pasar minyak mentah yang bergerak naik membuat valuasi dolar AS tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.

"Kenaikan harga minyak menjadi salah satu faktor pendukung bagi mata uang domestik," katanya.

Terpantau, harga minyak mentah dunia jenis WTI naik sebesar 0,61 persen menjadi 46,02 dolar AS per barel dan minyak mentah Brent naik 0,41 persen menjadi 48,55 dolar AS per barel. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp 13.098 dibandingkan hari sebelumnya (15/8) Rp 13.121.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement