Selasa 16 Aug 2016 08:30 WIB
Merdeka di Era Digital

Mungkinkah Startup Indonesia Masuk Kelas Unicorn?

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ilham
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pertumbuhan penetrasi internet dan teknologi di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, namun belum ada startup digital lokal yang masuk dalam kelas unicorn. Istilah unicorn ini merujuk kepada startup atau perusahaan pemula yang memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 13,1 triliun) atau lebih.

Berdasarkan data yang dirangkum oleh CBInsights, saat ini terdapat 169 perusahaan startup yang termasuk dalam kategori unicorn. Semua startup ini tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Cina, Jerman, India, Kanada, Inggris, dan Singapura. Tercatat, seluruh startup ini menggeluti berbagai bidang, seperti keuangan, pemasaran, pelayanan, ritel, elektronik, games, bahkan e-commerce.

Meski disebut startup atau perusahaan pemula, namun diperlukan waktu yang tidak singkat untuk dikategorikan sebagai unicorn. Seperti startup pertama yang menduduki kategori unicorn, yaitu Uber. Startup asal Amerika Serikat yang memiliki valuasi senilai 51 miliar dolar AS ini berdiri sejak 2009, silam.

Pada posisi kedua ada Xiaomi, startup unicorn asal Cina dengan nilai valuasi 46 miliar dolar AS ini juga telah berdiri sejak 2010, lalu. Sedangkan startup unicorn di posisi ketiga diduduki oleh Airbnb, Amerika Serikat, dengan valuasi senilai 25,5 miliar dolar AS. Airbnb juga telah berdiri dalam waktu yang cukup lama, pada 2008.

Pengamat E-commerce dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantoro mengatakan, beberapa tahun ke depan startup company di Indonesia dapat menjadi startup unicorn juga. Ia mencontohkan, seperti UBTECH Robotic, perusahaan manufaktur robot dan elektronik asal Cina yang berdiri pada 2012 lalu ini baru mendapatkan valuasi nilai sebesar 1 miliar dolar AS pada Juli 2016, lalu. Pada CBInsights, UBTECH Robotic berada pada urutan 169 startup unicorn.

“Saat ini belum ada startup di indonesia yang nilai marketnya mencapai 1 miliar dolar AS. Akan tetapi startup company seperti Gojek dan Bukalapak memiliki potensi besar untuk menjadi startup unicorn,” kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement